Thursday, April 22, 2021

Puasaku & Puasamu

Bismillahirrohmanirrohim berpuasa merupakan salah satu rukun Islam yang lima yang dengannya Islam dibangun, kemudian puasa terbagi dalam dua makna yakni lughowi atau bahasa dan Syar`i atau Syariat



Adapun puasa secara syar'i berarti menahan diri dari makan minum dan Jima serta hal yang membatalkan puasa di siang hari dan disertai niat karena yang lain, hikmah dilaksanakannya puasa tidaklah sedikit begitu besarnya disertai dengan Fadilah dan hikmah yang disyariatkan bersamaan rukun-rukun Islam yang lain

Di dalam sejarah, kewajiban berpuasa Ramadan diwajibkan pada bulan Sya'ban tahun kedua Hijriah, tujuan pertama dan utama yakni sebagai bentuk syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala seperti tujuan ibadah-ibadah yang lain, rasa syukur dan terima kasih ini adalah bentuk Terima kasih seorang hamba kepada Allah Azza wa Jalla Tuhan semesta alam sebagaimana seorang hamba kepada Sang Raja atas segala nikmat yang telah diberikan-nya kepada kita sekalian Alquran mengatakan wain tauddu nikamatallahi la tuhshuha artinya jika engkau menghitung nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepada Mu tentunya engkau tidak akan mampu menghitung-hitung yang kedua hikmah dijalankannya puasa adalah syariat Islam ingin mengajarkan kepada kita bagaimana kita menjadi pribadi yang mampu menjaga amanah atau kepercayaan serta tidak mensia-siakannya selama-lamanya juga tidak bermain-main dengan syariat tersebut, itulah yang dalam perintah puasa untuk menahan diri dari segala makanan minuman dan hal-hal yang membatalkannya dilaksanakan sepanjang hari sebagai bentuk amanah atau titipan yang Allah telah berikan kepada kita untuk kita jaga sekalian, kemudian amanah tersebut meski harus kehausan kelaparan namun ini adalah bukti bahwa kita mengalahkannya demi satu tujuan yaitu karena Allah semata bukan yang lain, bahkan ketika tidak ada seorangpun dihadapan kita dalam keadaan sendiri di dalam ruang yang tertutup dan gelap orang yang puasa betul-betul mampu menjaga diri untuk tidak menelan setetes air pun atau secuil makanan pun yang dapat dilakukannya dengan sangat mudah ini adalah kejujuran yang Allah tanamkan kepada orang beriman ketika hawa nafsu menggoda manusia dengan segala pernak-perniknya hanya orang yang beriman yang mampu selamat dari segala macam godaan hidup di dunia ini ketika seorang mukmin telah mampu melaksanakan dengan baik maka sungguh akan menjadi seseorang yang berjiwa amanah dengan segala Sanjungan nya dari Allah dan ketika seorang yang menelantarkan Nya maka ada amanah Agung yang dikhianati nya dan di akhirat nanti dijanjikan dengan azab yang pedih dari Allah subhanahu wa ta'ala

yang kedua seperti kita ketahui bersama bahwa makhluk hidup tidak hanya manusia, di samping kita ada hewan yang mana Allah ciptakan mereka tidak berakal tidak ada misi dan tidak ada visi dalam hidup mereka, tujuan mereka tidak lain tidak bukan hanya makan minum dan mencari pasangan, tatkala seorang manusia mampu mengendalikan itu semua otomatis sifat-sifat kehewanan yang ada dalam diri manusia berhasil ditutup sehingga jiwanya menjadi bersih hatinya menjadi cerah, Pikiran menjadi jernih dan sampailah dia mendekati derajat para malaikat dan semua itu tidak akan pernah terjadi kecuali melainkan didasari dengan niat dan ikhlas karena Allah disertai menghilang tujuan-tujuan lain yang bersekutu dari niatnya baik dalam keraguan Sanjungan atau bahkan hanya popularitas Semata. Sungguh Kita juga bisa melihat bagaimana orang-orang bijak dari berbagai penjuru dunia ketika mereka sedang berjuang untuk mendapatkan sebuah pengetahuan ataupun ibadah senantiasa mereka menahan lapar dalam perutnya dalam artian berpuasa dan mengurangi waktu istirahatnya hingga mendapatkankan inspirasi ataupun hajat dan keinginan yang mereka inginkan

Hikmah yang ke-4 Puasa mengisyaratkan bahwa tubuh ini memerlukan jeda waktu untuk membersihkan sisa-sisa zat berbahaya yang mengendap dalam perut, banyak para pakar dan dunia kedokteran bahkan menganjurkan kepada kita untuk mengendalikan nafsu makan kita jangan terlalu banyak makan karena bisa membahayakan perut kita dan menjadi sebab dari banyaknya penyakit yang kita alami Seperti kata pepatah Arab perutmu adalah sumber dari penyakitmu dan rasa panas karena puasa adalah obat dari segala penyakit oleh karenanya berilah tubuhmu waktu untuk mengembalikannya.

Imam Hasyim bin Abdullah bin Ahmad Al misri dalam buku tafsirnya mengkisahkan bahwa Harun ar-rasyid mempunyai seorang dokter ahli dalam keluarga Kerajaan pernah Memberikan komentar Kenapa dalam kitab suci Anda Alquran tidak ada menyampaikan ilmu kesehatan kemudian dijawab oleh Harun ar-rasyid wahai Tabibku Alquran mengisyaratkan dalam sebuah ayat Kulu wasrobu wala tusrifu artinya makanlah dan minumlah namun jangan berlebihan karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. betapa herannya si tabib tersebut, bagaimana mungkin setengah daripada ilmu kedokteran moderen dapat diwakili dengan sepotong ayat dalam Alquran tersebut lalu dia pun bertanya bagaimana nabi anda mengisyaratkannya, kemudian Harun ar-rasyid menjawabnya ketahuilah Nabiku Muhammad SAW i bersabda kepada kami bahwa perutmu adalah sumber dari banyak penyakit dan rasa panas yang timbul akibat engkau berpuasa adalah obatnya berikanlah tubuhmu hak untuk kembali semula diapun semakin takjub dengan keajaiban-keajaiban yang ada dalam Alquran dan hadis tersebut Bagaimana mungkin seluruh ilmu kesehatan sudah terwakili oleh sepotong ayat dan sepotong hadis nabi

Adapun hikmah yang nomor 5 puasa mengajarkan kita untuk mengendalikan nafsu syahwat yang terkadang karenanya manusia menjadi lupa diri dan bahkan menghalalkan segala cara untuk memenuhinya laksana binatang yang tidak tahu malu, dalam sebuah sabdanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda wahai para pemuda yang telah dewasa apabila kalian telah mampu untuk meminang seorang gadis Maka segeralah menikah dan barangsiapa yang belum mampu untuk menikah maka berpuasalah karena dengan berpuasa seseorang akan mampu mengendalikan nafsu syahwatnya

Selanjutnya hikmah yang nomor 6 puasa mengajarkan kita untuk mempunyai rasa kepedulian kepada orang-orang tidak mampu di sekitar kita, para fakir masakin yatimdan orang-orang yang tidak mampu begitu menderita dengan segala kekurangan yang mereka alami sehari-hari, puasa hadir dan mengajarkan kita untuk bagaimana rasanya menjadi orang yang serba kekurangan dengan sedikit makannan mereka menahan rasa lapar haus dan segala kepayahan.

Para nabi para rasul dan orang-orang soleh termasuk kisah Nabi Yusuf Alaihissalam beliau tidak akan makan kecuali merasa lapar dan Senada dengan yang diajarkan Rasulullah Makanlah jika lapar Berhentilah sebelum engkau kenyang

pendapat ini juga diperkuat oleh para tabib ada masanya yang mereka mengatakan kepada pasien jadi datang obat dari segala macam penyakit yang tidak ada obatnya adalah janganlah engkau makan kecuali engkau menginginkannya

Syekh Muhammad Abdul dalam memberikan penjelasan terkait ayat lakum tattaqun memberikan catatan bahwa dalam sejarah dulu para penyembah berhala senantiasa berpuasa ketika mereka melakukan kesalahan hal itu dilaksanakan untuk meredam amarah para berhala sesembahan mereka, mereka meyakini bahwa membuat dirinya kepayahan kehausan dan kelaparan akan mampu meredam amarah dari dewa-dewa mereka yang mereka sembah kemudian ini juga menyebar luas kepada para pemeluk yakinan lain dan sungguh Islam yang mengajarkan kita berkuasa begitu luar biasa dengan segudang hikmah dan manfaat yang ada di dalam puasa tersebut

Berikutnya Puasa juga memiliki syarat batin

Perlu diketahui bahwa tingkatan puasa ada tiga macam yang pertama puasa orang umum yang kedua khusus dan yang ketiga khowashul khowas atau khususnya khusus. Adapun puasa orang awam yakni menahan segala hal yang membatalkan puasa dari makan minum dan lain-lain Adapun puasa orang khusus atau kuasa khusus adalah menahan perut kemaluan disertai dengan menahan menjaga pendengaran dari ucapan yang tidak baik dari umpatan cacian hinaan dan pembicaraan yang tidak bermanfaat mereka juga menjaga pandangan dari hal-hal yang haram dilihat menjaga tangan mereka tidak berbuat maksiat sesuai dengan Hukum syar'i yang di syaratkan oleh Islam, yang mana dapat kita simpulkan bahwa kuasa khusus adalah menjaga seluruh anggota tubuh dari hal-hal yang tidak diperkenankan dalam agama Islam dan itulah puasa orang-orang Saleh, dan kesempurnaan daripada kuasa khusus ada 6 perkara

1. menjaga pandangan untuk memandang liar melihat apapun yang bisa mengalihkan hati kita dari dzikir kepada Allah dan melupakan kita dari urusan akhirat seperti yang disabdakan Nabi bahwa suatu pandangan bisa menjadi anak panah iblis Laknatullah barangsiapa yang bisa menjaganya maka akan merasakan manisnya iman dalam hatinya

2. menjaga lisan dari ucapan-ucapan buruk gibah caci maki dan menjadi untuk buruk dia hanya berbicara untuk kebaikan dzikir kepada Allah dan membaca Alquran

3. menjaga pendengaran dari suara-suara yang tidak patut diperdengarkan

4. menjaga semua anggota tubuh dari perkara yang diharamkan dan yang dibenci oleh Allah juga menjaga perut tidak mengkonsumsi barang yang syubhat apalagi dalam menjaga porsi berbuka puasa untuk tidak berlebihan

Syeikh Abu Tholib Al makki radhiallahu'anhu menuliskan dalam kitab nya qutul Qulub yang artinya hidangan untuk hati menjelaskan kan Bagaimana puasa khususnya khusus dengan untaiannya, puasa khususnya khusus adalah menjaga yakni kemaluan dan menjaga kotoran hati serta pikiran dari apapun selain Allah, dia tidak berpikir dalam segala apapun tentang dunia secara mutlak karena ketika setiap kali berpikir di dalam pikirannya di belakang dari semua itu ada kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, derajat puasa yang terakhir ini adalah puasa yang paling tinggi diantara puasa-puasa yang lain dan ini telah mencapai derajat sebagaimana yang disampaikan dalam sabda Nabi bahwa setiap amalan manusia kebaikannya untuk dirinya kecuali puasa karena puasa hanya untukku dan akulah yang tahu pahala besar apa yang akan aku berikan kepadanya








No comments:

Post a Comment