Tuesday, April 29, 2014

Anak dan orang tua

ANAK MUTIARA ORANG TUA
A.   Mendidik anak
Sebuah riwayat dari Anak bin Malik ra. dari Rasul SAW bersabda ; seorang anak diaqiqahi pada saat ketujuh harinya, kemudian diberikan nama untuknya, lalu dijauhkan dari hal yang mengganggunya, selanjutnya setelah sampai usia 6 tahun mulai dididik,


pada saat berusia 9 tahun mulai dipisah tidurnya pada usia 13 dipukul jika menolak shalat dan setelah mencapai usia dewasa dinikahkan, kemudian sampaikan kepadanya bahwa aku telah mendidikmu lalu mengajarimu selanjutnya aku telah menikahkanmu aku berlindung kepada Allah dari segala fitnahmu di dunia dan adzab di akhirat.[1]                     ……………………………………………………………………………………………al-Hadis
Sebagai agama yang syamil (komprehensif) Islam tidak hanya mengatur masalah ritual peribadatan, lebih dari semua itu tatanan rumah tangga (ahwal al-syahsiyah) juga tidak terlepas dari sorotan lensa agama. Jauh sebelum dibangun tatanan rumah tangga, sendi-sendi utama telah ditata apik dalam agama samawi ini. Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan seluruh alam memberi rambu-rambu dalam pemilihan pasangan yang dikerucutkan dalam 4 item; yaitu rupawan (jamal), hartawan (mal), keturunan (nasab), dan sebagai kendali dari semuanya adalah agama (al-Din)[2].
B.   Hak anak terhadap orang tua
1)    Mendapatkan nafkah dari sumber yang sah (halal).
Sabda Nabi ;
Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk menebus budak, dinar yang engkau sedekahkan kepada fakir miskin, dan dinar yang engkau gunakan menafkahi keluargamu, kesemuanya itu yang paling besar pahalanya adalah yang engkau keluarkan untuk keluargamu[3]. H.R. Muslim.
Sabda Nabi ;
Cukuplah sebagai suatu dosa jika seorang lelaki menahan suatu nafkah terhadap keluarganya[4].
H.R. Abu Dawud
2)    Mendapatkan nama, pendidikan, dan perjodohan yang baik.
حق الولد على والده أن يحسن اسمه وأن يعلمه الكتابة ويزوجه إذا أدرك
 (أبو نعيم عن أبى هريرة)

Hak seorang anak terhadap orang tua adalah diberikan nama yang baik kemudian diajarkan dengan al-kitab (syariat) lalu dinikahkan saat mencapai usianya[5].
3). Mendapatkan perlindungan
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan..                                                                       Q.S. al-Tahrim ayat 6.
4). Mendapatkan harta peninggalan.
Seorang anak berhak mendapat yang ditinggalkan orang tuanya, terkecuali karena berbuat jahat kepada orang tua untuk mendapatkan lebih awal.
Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.                                                                            Q.S. an-Nisa ayat2
C.   Kewajiban anak terhadap orang tua
Sebagaimana anak berhak atas hak-haknya maka anak wajib memenuhi kewajibannya terhadap orang tuanya. Beberapa kewajiban anak adalah  sebagai berikut :
1)    Berbakti terhadap kedua orang tuanya.
Firman Allah SWT :
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.                                                   Q.S. Al-Israa` ayat 23.
Sabda Nabi :
Amal yang paling dicintai Allah adalah shalat tepat waktu, lalu berbakti kepada orang tua, kemudian berjihad[6].
H.R. Muttafaq Alaihi.

2)    Dipelihara hubungan persaudaraan
Rasul adalah figur yang gemar menjaga tali persaudaraan, dalam sebuah sabdanya dijelaskan bahwa siapa yang ingin dilapangkan rizkinya, dipanjangkan umurnya maka sambunglah persaudaraan.                            H.R. Muttafaq Alaihi.
3)    Dijalankan wasiat dan keinginannya
Suatu saat datang seorang lelaki yang ingin berbuat baik terhadap orang tuanya, kemudian ditanyakan apakah ibumu ada keinginan sebelum meninggal sahutnya “ya”, kemudian dia menjawab ibuku ingin berhaji, selanjutnya rasul menyuruhnya untuk menunaikannya.  (al-Hadis).
4)    Durhaka terhadap orang tua merupakan dosa besar.
Sabda Nabi :
Ingatlah akan aku jelaskan kepada kalian tentang 3 dosa yang paling besar; yaitu menyekutukan Allah, durhaka terhadap orang tua, berdusta, dan sumpah palsu. H.R. Muttafaq Alaihi[7].
D.   Kedudukan anak di mata orang tua
1)      Buah hati dan belahan jantung ; الْوَلَدُ ثَمَرُ الْقُلُوبِ مَجْبَنَةٌ مَبْخَلَةٌ مَحْزَنَةٌ
 Anak itu adalah buah hati[8]. (HR. Abu Ya'la).
2)    Kekayaan yang paling berharga ; الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia; (QS. Alkahfi : 46).
3)    Amanah dan investasi
4)    Rizki dari surga ;
Anak itu rezeki dari surga” (HR. Al-Hakim)

a





[1] H.R. Ibnu Hibban . Al-Gazali. Ihya Ulumuddin. Jilid 2. H. 217.
[2]H.R. Ahmad, Muslim, Tirmidi. Jalaluddin al-Syuyuthi. Jami `Ahadis. Jilid 8. H. 333.
[3] Syaikh Nawawi. Riyadus al-Shalihin. H. 153.
[4] Ibid.
[5] H.R. Abu Naim dari Abu Hurairah ra. Jami`ul Ahadis. Jilid 2. H. 135.
[6] Muhammad Abdul Hak. Ahkam Syar`iyyah Kubro. Jilid. 1. H. 553.
[7] Riyadus al-shalihin. H. 173
[8] Ahmad bin Abu Bakar ISmail. Ithaful Hirah al-Mughirah. Jilid. 5. H. 336.

No comments:

Post a Comment