15 SOAL JAWAB BERPUASA
1. S : Bolehkan berpuasa sebelum datangnya ramadhan
setelah pertengahan sya`ban ?
J : Tidak boleh.
kecuali ada udzur syar`i !
Hikmahnya :
a. Untuk memberi batasan pasti (ihtiyath) akan
masuknya ramadhan dan tidak bercampur.[1]
b. Ditegaskannya akan larangan puasa sunnah mutlak
sebelum ramadhan[2].
c. Dikecualikan bagi ada alasan syar`i
seperti : puasa senin kamis, kafarh dan nadzar.
d. Memberi kesempatan untuk melakukan rukyah
terhadap datangnya hilal[3].
e. Menolak tegas golongan rofidhoh yang
berpandangan puasa dulu baru melakukan rukyah[4].
Dalil :
عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ -
رضي الله عنه - عَنْ النَّبيِّ ? قَالَ: «لا يَتَقَدَّمَنَّ أحَدُكُم رَمَضَانَ
بصَومِ يومٍ أو يومَينِ إلا أنْ يَكونَ رَجُلٌ كان يَصُومُ صَومَه فَليَصُمْ ذَلكَ
اليَوم» رواه الشيخان[5].
2. S : Bagaimana pelaksanaan puasa pada
periode awal ?
J : Dahulu para
sahabat saat tiba waktu berbuka mereka pulang ke rumah, karena tidak mendapati
makanan mereka menunggu hingga tertidur karena lelah bekerja, selanjutnya
mereka tidak berani makan lagi hingga datang waktu berbuka berikutnya hingga
turun surat al-Baqoroh ayat 187 yang
memperbolehkannya hingga datangnya fajar.
Dalil :
عَن
الْبَرَاءِ ( قَالَ: «كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ ? إِذَا كَانَ الرَّجُلُ صَائماً
فَحَضَرَ الإِفْطَارُ فَنَامَ قَبْلَ أَنْ يُفْطِرَ لَمْ يَأْكُلْ لَيْلَتَهُ وَلا
يَوْمَهُ حَتَّى يُمْسِي، وإِنَّ قَيْسَ بنَ صِرْمَةَ الأَنْصَاريَّ كَانَ صَائماً
فَلَما حَضَرَ الإِفْطَارُ أَتَى امْرَأَتَهُ فَقَالَ لها: أَعِنْدَكِ طَعَامٌ؟
قَالَتْ: لا، ولَكن أَنْطَلِقُ فَأَطْلُبُ لَكَ، وَكَانَ يَوْمَهُ يَعْمَلُ
فَغَلَبَتْهُ عَينَاهُ، فَجَاءَتْهُ امْرَأَتُه، فَلَما رَأَتْهُ قَالتَ: خَيْبَةً
لَكْ - أَيْ فَاتَكَ ما تَطْلُبُهُ وهُوَ الطَّعَامُ- فَلَما انْتصفَ النَّهارُ
غُشِيَ عَلَيه، فَذُكِرَ ذَلكَ لِلنَّبيِّ ?، فَنَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ: [أُحِلَّ
لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ] {البقرة:187}. فَفَرحُوا
بِها فَرَحاً شَدِيداً، وَنَزَلَتْ: [وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ
لَكُمُ الخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الخَيْطِ الأَسْوَدِ] {البقرة:187} رواه البخاري[6]
3. S : Apakah hikmah berpuasa bagi seorang
muslim ?
J : Manfaat puasa adalah sebaga berikut :
1. Mendapat Pahala yang begitu besar
2.
Terampuni dosa-dosanya
3.
Mendapatkan kedudukan di surga Royyan[7]
4.
Dicatat sebagai hamba yang menegakkan perintah
Allah Swt.
5.
Sehat fisik dan secara psikis[8]
4. S : Apa saja keutamaan bulan suci ramadhan ?
J :
Keutamaan Bulan Ramadhan adalah berikut :
1. Rajanya bulan (sayyidu syuhur)
2. Nuzulul Qur`an
3. Bulan ketaatan, keberkahan, dan segala
kebaikan
4. Bulan ampunan, rahmad, dan keridhoan dari
Allah
5. Lailatul Qadar
6. Alamat Lailatul Qadar jika setelah malam
pagi harinya matahari terbit dengan cahayanya yang putih bersih dan tidak terbiaskan[9].
5. S : Peristiwa besar apa saja yang terjadi
pada bulan ramadhan ?
J : peristiwa yang pernah terjadi adalah sebagai berikut :
1. Nuzulul Qur`an
2. Perang badar kubra (Jumat 27 ramadhan[10] 300
melawan 1000 orang)
3. Fathu Makkah (Jumat 20/ 21 Ramadhan pad
tahun 8 Hijriyah dengan 10.000 pasukan mengepung Makkah)
4. Perang Tabuk (salah satunya), perang
Qodisah, perang Buwaib, fathu Roudas.
5. Islam masuk Yaman dengan Ali bin Abi
Thalib sebagai utusan dari nabi Saw. (10 H. bulan Ramadhan).
6. Khalid bin Walid berhasil merobohkan
rumah berhala al-Uzza (patung dewi terbesar di jaman jahiliyah) di wilayah
Nahlah lalu rasul bertolak ke Syiria.
7. Diterimanya utusan dari Tsaqif suku dari
Thaif untuk menyatakan keislaman mereka (9 H. penyerahan Thaif).
8. Pada shubuh hari Jumat 25 Ramadhan 479 H.
terjadi pertempuran Zallaqah dan dengan mengelahkan Portugal yang dipimpin
Alvonso VI dengan 80.000 pasukannya. Sementara pasukan muslim dipimpin sultan
Yusuf.
9. Pembebasan Andalusia (Spanyol) oleh Tariq
bin Ziyad pada 28 Ramadhan 92 H.
10. Peperangan Ain Jalut antara muslim
dipimpin sultan Quthuz dengan mongol dan berhasil mengalahkannya tentara mongol
(15 ramadhan 658 H).
11. Perang Yakhliz . 15 Ramadhan 1294 H.
tentara Ottoman pimpinan Ahmad Mukhtar mengalahkan 740.000 tentara Rusia.[11]
12. Direbutnya garis Bar Lev, Israel (perang
Yom Kippur) melibatkan tentara Islam Mesir dan Syiria pada 10 Ramadhan 1390 H.
/ 6-22 Oktober 1973 M. Disebut perang Arab Israel.[12]
6. S : Kapan ibadah puasa ramadhan pertama diwajibkan terhadap
kaum muslimin ?
J : Berdasarkan sejarah puasa Allah swt.
mewajibkan berpuasa kepada kaum muslimin setelah peristiwa peralihan kiblat ke
ka`bah pada tanggal 10 Sya`ban tahun ke-2 setelah hijrah dengan hitungan 1,5
tahun tepatnya. Dan semasa hidupnya Nabi Saw. berpuasa sebanyak 9 kali dalam
masa 9 tahun, hal ini berdasar sejarah akan wafatnya beliau pada Robiul Awwal
tahun 11 H[13].
7. S : Apa syarat wajib dan syarat sah puasa
?
J :
Syarat wajib dan sah puasa adalah berikut :
A.
: Syarat Wajib Puasa
1. Islam
2. Baligh & berakal
3. Mampu
B.
Syarat Sah Puasa
1. Suci dari haid dan nifas untuk perempuan
8. S : Apa saja makruhnya puasa ?
J : makruhnya puasa
adalah berikut :
1. Puasa wishol (tidak berbuka)
2. Mencium istri,memikirkan lawan jenis
hingga mendorong ke arah lebih jauh.
3. Berbekam . dan lain-lain
4. Berbicara terlalu banyak dan aktivitas
berlebih
5. Tidur terlalu banyak
6. Berkumur dan istinsyak berlebihan
9. S : hal apa saja yang memperbolehkan
seseorang untuk ifthar (membatalkan puasanya) ?
J : hal yang
memperbolehkan ifthar adalah berikut :
1.
Musafir
2.
Sakit
3.
Hamil dan menyusui
4.
Tua renta
5.
Kepayahan sangat akibat haus dan lapar
6.
Dipaksa atau diancam
7.
Pekerja berat (namun setidaknya malam telah
berniat & jika tidak kuat boleh ifthar)[14]
8.
Orang yang kepayahan karena menyelematkan orang
lain (menyelamatkan yang tenggelam, kebakaran dsb)[15].
Tamu yang datang
kepada orang yang sedang berpuasa sunnah bisa dianggap sebagai udzur syar`i
jika datang sebelum zawal (dzuhur) tidak setelahnya. Artinya bagi yang berpuasa
sunnah tidak patut membatalkan puasanya tanpa adanya udzur[16].
10. S : Siapakah orang yang wajib menahan
makan minum dann jimak meski tidak berpuasa ?
J : Orang yang termasuk di
dalamnya adalah berikut :
1. Jika tidak berniat pada malam harinya
2. Jika berpuasa pada hari syak dan esok
harinya terbukti telah masuk ramadhan.
3. Bagi yang haid, nifas, orang gila ketika
sembuh, anak ketika baligh sunnah untuk tidak makan dan minum.
11. S : Hal apa saja yang dapat membatalkan
puasa ?
J : hal yang membatalkan puasa adalah
berikut ;
1. Makan & minum sengaja
2. Sengaja muntah
3. Istimna` (وهو إخراج المني بغير جماع، محرَّماً كأن أخرجه بيده، أو غير محرَّم
كإخراجه بيد زوجته)، وخروج المني بلمس وقبلة ومضاجعة بلا حائل؛ لأنه إنزال
بمباشرة.)
4. Lupa waktu karena mengira telah maghrib
atau masih malam hari.
5. Gila meski sekejap, murtad, haid, nifas.
6. Berhubungan badan (terkana kifarat, wajib
qadla, menahan selama sehari ).
12. S : Bagaimanakah sejarah sholat tarawih ?
J : Rasulullah keluar ke
masjid sebanyak 3 kali saja, seterusnya sholat di rumah, lalu pada periode Umar
bin Khottob dilaksanakan bersama di masjid dengan 20 rokaat.
Hikmah ;
a. Zuhudnya baginda Nabi Muhammad Saw. di
dunia.
b. Kualitas dan kuantitas nabi saw. yang
luar biasa meski telah ditanggung surga.
c. Ketamakan para sahabat nabi akan kebaikan
dan ibadah
d. Diperbolehkannya sholat sunnah di masjid[17].
e. Tarawih hukumnya sunnah dan nabi meninggalkannya
karena khawatir dianggap wajib meskipun Umar bin Khattab memasyhurkannya[18].
Dalil : عن زَيدِ بنِ ثَابتٍ - رضي الله عنه - قَالَ «احتَجَرَ رَسُولُ الله ?
حُجَيرَةً مُخَصَّفَةً - أو حَصِيرَاً - فَخَرَجَ رَسُولُ الله ? يُصَلِّي فيهَا
فَتَتَّبعَ إليه رِجَالٌ وجَاؤُوا يُصَلُّون بِصَلاتِهِ، ثمَّ جَاؤُوا لَيلَةً
فَحَضَرُوا وَأَبطَأَ رَسُولُ الله ? عَنْهُم فَلَم يَخرُجْ إِلَيْهم فَرَفَعُوا
أَصْوَاتَهُم وحَصَبُوا البَابَ، فَخَرجَ إِلَيْهِم مُغضَبَاً فَقَالَ لهم رَسُولُ
الله ما زَالَ بِكُم صَنِيعُكُم حتَّى ظَننتُ أنَّه سَيُكْتَبُ عَلَيكُم،
فَعَليكُم بالصَّلاةِ في بُيُوتِكُم فإنَّ خَيرَ صَلاةِ المَرءِ في بَيتِهِ إلا
الصَّلاةَ المَكتوبةَ» متفق عليه[19]
13. S : Apakah puasa menghapuskan dosa
manusia ?
J : salah satu hikmah puasa adalah sebagai
kifarah (penebus) dosa !
Dalil :
a. Dalam Ibnu katsir dinyatakan bahwa Allah
Swt. senantiasa mencoba manusia dengan keadaan lapang dan sempit, sehat dan
sakit, kaya dan miskin, halal dan haram, taat dan maksiat, begitupun dengan
petunjuk dan kesesatan.
b. Abu Hurairah meriwayatkan : setiap amal
kebaikan adalah kifarah dan puasa adalah untukKu maka Akulah yang akan
membalasnya[20].
14. S : Apakah pahala yang didapatkan jika memberi
sajian berbuka kepada saudara yang berpuasa ?
J : Pahalanya adalah mendapatkan pahala puasa
penuh tanpa berkurang sedikitpun !
Hikmah :
a. Allah Swt. telah melapangkan bagi manusia
dengan kesempatan ada, berbuat baik terhadap sesama, serta kesempatan meraih
pahal sebanyak-banyaknya[21].
b. Fadilah yang dapat diraih siapa saja
untuk pemberi hidangan ifthar.
Dalil :
عَنْ زَيدِ بنِ خَالِدٍ
الجُهْنيِّ- رضي الله عنه - قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله ? : «مَن فَطَّرَ صَائماً
كَانَ له مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنقُصُ مِن أَجْرِ الصَّائِمِ
شَيئاً» رواه الترمذي وقَالَ: حسن صحيح[22]
وعَنْ أَبي هُرَيْرَةَ -
رضي الله عنه - أَنَّهُ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ لِيُفْطِرَ عِنْدَهَا فَفَعَل، وقَالَ
: «إنِّي أُخْبِرُكِ أَنَّهُ لَيسَ مِنْ رَجُلٍ يُفْطِرُ عِنْدَ أَهْلِ بَيْتٍ
إلاّ كَانَ لهم مِثْلُ أَجْرِهِ، فقَالَتْ: وَدِدْتُ أَنَّك تَتَحيَّنُ - أَو نَحْوَ
ذَلكَ - لِتفطِرَ عِندِي، قَالَ: إِني أُرِيدُ أَنْ أَجْعَلَهُ لأَهْلِ بيتِي»[23]
15. S : Apa fadilah umrah pada bulan ramadhan
?
J : Pahala umrah
pada bulan ramadhan adalah sama seperti beribadah haji.
Dalil :
عَنِ ابنِ عَباسٍ رَضيَ
الله عَنْهُمَا قَالَ: «لما رَجَعَ النَّبيُّ ? من حَجَّتِه قَالَ لأُمِّ سِنَانٍ
الأَنْصَارِيَّةِ: مَا مَنَعَكِ مِنَ الحجِّ؟ قَالَتْ: أَبُو فُلان - تَعْني:
زَوْجَهَا - كَانَ لَهُ نَاضِحَان - أَيْ: بَعِيران يَسْقِي عَلَيهِما - حَجَّ على
أَحَدِهِمَا، والآخَرُ يَسقِي أَرضَاً لَنَا، قَالَ عَلَيْهِ الصَّلاةُ
والسَّلامُ: «فَإِنَّ عُمْرَةً في رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً مَعي». رواه الشيخان[24].
وفي رِوايةٍ لهما: قَالَ
عَلَيْهِ الصَّلاةُ والسَّلامُ : «فإِذا جَاءَ رَمَضَانُ فاعتَمرِي فإنَّ عُمْرةً
فيه تَعْدِلُ حَجَّة»[25].
وعَنْ أُمِّ مَعْقِلٍ
رَضيَ اللهُ عَنْهَا: أَنَّ النَّبيَّ ? قَالَ لها: «اعْتَمرِي في رَمَضَانَ
فإنَّها كَحَجَّة» رواه أبو داود[26]
16. S : Kenapa harus bersantap sahur ?
J : Karena pada sahur banyak sekali
keberkahan.
Dalil :
a. Bersahurlah kalian karena padanya adalah
makanan yang berkah meskipun dengan seteguk air dan sesungguhnya Allah bersama
malaikatnya senantiasa mendoakan hamba yang sahur[27].
وعَنْ عَمْروِ بنِ العَاصِ
- رضي الله عنه - أَنَّ رَسُولَ الله ? قَالَ: «فَصْلُ مَا بَينَ صِيامِنَا
وصِيَامِ أَهْلِ الكِتَابِ أَكَلَةُ السَّحَر» رواه مسلم.
b. Menjadi pembeda antara puasa orang Islam
dan ahli kitab[28].
17. S : Berapa lamu jeda waktu antara sahur
dan adzan shubuh ?
J : Jeda antara keduanya adalah 50 ayat.
Dalil :
عَنْ أَنَسِ بنِ مَالِكٍ -
رضي الله عنه - عَنْ زَيْدِ بنِ ثَابِتٍ - رضي الله عنه - قَالَ: «تَسَحَّرْنَا
مَعَ النَّبيِّ ? ثُمَّ قَامَ إِلى الصَّلاةِ، قَلْتُ: كَمْ كَانَ بَينَ الأَذَانِ
والسَّحُورِ؟ قَالَ: قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً» رواه الشيخان[29]
وفي رِوَايَةٍ للبخاريِّ
عَنْ أَنَسِ بنِ مَالِكٍ - رضي الله عنه -: «أَنَّ النَّبيَّ ? وَزَيْدَ بنَ
ثَابِتٍ تَسَحَّرا فَلَما فَرَغَا مِنْ سَحُورِهِمَا قَامَ نَبيُّ الله ? إِلى
الصَّلاةِ فَصَلَّى، قُلْنَا لأَنَسٍ: كَمْ كَانَ بَيْنَ فَراغِهِما مِنْ
سَحُورِهِمَا وَدُخُولهما في الصَّلاةِ؟ قَالَ: قَدْرُ مَا يَقْرَأُ الرَجُلُ
خَمسينَ آيَةً»[30]
Hikmah :
a. Waktu sahur terbaik adalah di akhir waktu
demikian merupakan sunnah, lalu paling dekat dengan ketakwaan, dan menjadi
pembeda dengan ahli kitab.
b. Pemanfaatan waktu untuk beridabah dengan
sebaik-bainya, karena itu dalam kutipan hadis digunakan dengan “50 ayat”.
c. Diperbolehkannya batasan waktu dengan
suatu perbuatan, misalnya : selama bacaan fatihah, selama proses penyembelihan qurban
dan lain-lain. yang sudah lazim di kalangan sahabat.
18. S : Hukuman apakah yang didapat bagi yang
sengaja tidak berpuasa tanpa udzur di akhirat ?
J : Mereka akan
digantung dengan tali terikat dari tumit atas hingga rahang bawahnya serta
diadzab begitu berat.
Dalil :
عَنْ أَبي أُمَامَةَ
البَاهِليِّ - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ الله ? يَقُولُ: «بينَا
أنَا نَائِمٌ إذْ أَتَاني رَجُلانِ فأخَذَا بضَبْعِي - أي: عَضُدِي - فَأَتَيَا بي
جَبَلاً وَعْراً فَقَالَا لي: اصْعَدْ، فقلت: إني لا أُطِيقُه، فقَالَا: إنا
سَنُسَهِّلُه لك، فَصَعَدتُ حتى إذا كُنتُ في سَواءِ الجَبَل إذا أنا بِأصْواتٍ
شدِيدَةٍ، فَقُلْتُ: مَا هَذهِ الأَصْواتُ؟ قَالَوا: هَذا عِوى أَهْلِ النَّارِ،
ثمَّ انْطُلِقَ بي فَإِذا أَنا بِقَومٍ مُعَلَّقِين بِعَرَاقِيبهِم، مُشَقَّقَةٍ
أَشْدَاقُهُم تَسِيلُ أشْداقُهُم دَماً، قَالَ: قُلتُ: مَن هَؤُلاءِ؟ قَالَ:
هؤُلاءِ الَّذين يُفطِرُون قَبلَ تَحِلَّة صَوْمِهِم» رَوَاهُ النِّسَائي
وَصَحَّحَهُ الحَاكِم[31]
Hikmah :
a. Adanya ancaman dari Allah bagi orang yang
meninggalkan perintah puasa dan jelas tertulis dalam kitab dan sunnah, serta
tidak seorangpun yang menentangnya melainkan orang-orang yang tersesat.
19. S : Berapakah rokaat hitungan sholat
tarawih ?
J : Hitungan sholat
tarawih adalah berdasarkan keyakinan masing-masing asalkan berdasarkan pada
dalil yang shahih.
Dalil :
a. Dikisahkan dari `Aisyah r.a bahwa baginda
Nabi Saw. tidak mengerjakan sholat pada bulan ramadhan ataupun lainnya
melainkan 11 rokaat, Nabi Saw. sholat 4 rokaat dan jangan engkau tanyakan
bagaiamana kesempurnaan dan lamanya, setelah salam beliau sholat lagi 4 rokaat dan
jangan engkau tanyakan bagaiamana kesempurnaan dan lamanya, lalu Nabi Saw.
sholat 3 rokaat (wiitir). Kemudian aku bertanya wahai rasulallah apakah engkau
tidur terlebih dahulu sebelum melakukan sholat witir, beliau menjawab wahai
Aisyah mataku boleh tertidur namun tidak dengan hatiku[32].
وعَنْ مَسْرُوقٍ رَحِمَهُ الله تَعالى
قَالَ: «سَأَلْتُ عَائشةَ رَضيَ الله عَنْهَا عَنْ صَلاةِ رَسُولِ الله ?
بِالَّليْلِ، فَقَالَتْ: سَبْعٌ وَتِسْعٌ وإِحْدَى عَشْرَةَ سِوى رَكْعَتَيْ
الفَجْرِ» رواه البخاري[33]
b.
c. Pada sebuah riwayat bahwa Umar bin
Khattab mengerjakan 20 rokaat, ada pula zaman tabi`in dengan 40 rokaat dst.
20. S : Apakah berbuka bagi musafir kewajiban
atau pilihan ?
J : Berbuka bagi musafir adalah pilihan.
Dalil :
عَنْ جَعْفَرِ بنِ جَبْرٍ رَحِمَهُ
اللهُ تَعَالَى قَالَ: «كُنْتُ مَعَ أَبي بَصْرَةَ الغِفَاريِّ صَاحِبِ النَّبيِّ
? في سَفِينَةٍ مِنْ الفُسْطَاطِ في رَمَضَانَ، فَرُفِعَ ثُم قُرِّبَ غَدَاؤُهُ،
قَالَ جَعْفَرٌ في حَدِيثِهِ: فلمْ يُجَاوِزِ البُيُوتَ حَتَّى دَعَا
بِالسُّفْرَةِ، قَالَ: اقْتَرِبْ، قُلْتُ: أَلَسْتَ تَرَى البُيُوتَ، قَالَ أبو
بَصْرَةَ: أَتَرْغَبُ عنْ سُنَّةِ رَسُولِ الله ?، قَالَ جَعْفَرٌ في حَدِيثِهِ:
فَأَكَل» رواه أبو داود وأحمد[34]
أَنَّ مِنْ سُنَّةِ النَّبيِّ
?: الإفْطَارَ في السَّفَرِ، وقدْ جاءَ عنه ? أ َنَّهُ صَامَ في السَّفَرِ، كَما
جاءَ عَنْهُ عليه الصلاةُ والسلامُ أَنَّهُ أَفْطَرَ، وهَكَذا جاءَ عنْ
الصَّحَابَةِ - رضي الله عنهم -أَنَّهم صَامُوا مَعَه في بَعْضِ أَسْفَارِهِ،
وَأَفْطَرُوا في بَعْضِها.[35]
[1]
Kecuali dengan alasan syar`i. Fathul Bari. Jilid 4. H. 128. Maktabah
Syamilah.
[2]
al.masdar al-Sabiq. Jilid. 4.H. 128. Maktabah Syamilah.
[3]
Fathu. Op.Cit.H. 128
[4]
Al-Masdar.Op.Cit.H. 128.
[5]
H.R Bukhori & Muslim. Shohih
[6]
H.R Bukhori, Abu Dawud, Ahmad dan Ahmad. Shohih
[7]
H.R. Bukhori & Muslim . Shohih
[8]
www.uai.ac.id/id/
sehat-jasmani-rohani-dengan-puasa
[9]
H.R Ahmad, Musli, Abu Dawud dan Tirmidzi. Shohih
[10]
Ibnu Abbas meriwayatkan perang ini terjadi hari Jumat tanggal 27 Ramadhan ,
pada perang ini terbunuhlah musuh Allah Abu Jahal.
[11]Peristiwa
bersejarah Yudhe.com.
[12]Ibid.
[13]
Al-Majmu`. Jilid 6/ h. 273. Al-Darul al-Mukhtar jilid 2/ h. 109.
Al-Maktabah al-Syamilah
[14]
ولاتقتلوا أنفسكم إن الله كان بكم رحيماً} [النساء:29/4]
[15]
Al-Fiqhu al-Islami wa adillatuhu. Wahbah
al-Zuhaili. Al-Maktabah al-Syamilah.
[16]
Ibid.
[17]
Syarah Muslim al-Nawawi. Jilid. 6.H.69.
[18]
Fathu. Op.Cit.Jilid.3.H.14
[19]
H.R Bukhori & Muslim. Shohih
[20]
H.R. Bukhori. Shohih.
[21]
Aridlotul Ukhudzi. Jilid. 4.H.21
[22]
H.R Tirmidzi, Ibnu Majah,al-Nasa`i. Hasan Shohih.
[23]
Musnaf Abdul al-Razak. H. 7908
[24]
H.R Bukhori dan Muslim. Shohih
[25]
H.R Bukhori. No.1690. dan Muslim. No. 1256.
[26]
H.R Abu Dawud, al-Nasa`i, Tirmidzi.
[27]
H.R Ahmad. Dishohihkan al-Suyuthi dan Albani.
[28]
H.R Muslim. 196.
[29]
H.R Bukhori dan Muslim
[30]
H.R Bukhori.551
[31]
H.R al-Nasa`i.al-Kubro. 3286. Al-Thobaroni.al-kabir.Jilid.8.H.157.
Shohih Ibnu Khuzaimah. 1986
[32]
H.R Bukhori. 1096. Muslim, 738.
[33]
H.R Bukhori.1088
[34]
H.R Abu Dawud, Ahmad, Al-Diromi, al-Thobari
[35]
Al-Muntaqi lil Hadis fi Romadhon.H.24. al-Maktabah Syamilah.
No comments:
Post a Comment