SHOLAT SUNNAH
Salat sunah atau salat
nawafil (jamak: nafilah) adalah salat yang
dianjurkan untuk dilaksanakan namun tidak diwajibkan sehingga tidak berdosa
bila ditinggalkan dengan kata lain apabila dilakukan dengan baik dan benar
serta penuh ke ikhlasan akan tampak hikmah dan rahmat dari Allah SWT yang begitu indah. Salat sunah menurut
hukumnya terdiri atas dua golongan yakni:
·
Muakad,
adalah salat sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati
wajib), seperti salat dua hari raya, salat sunah witr dan salat sunah thawaf.
·
Ghairu
Muakad, adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti
salat sunah Rawatib dan salat sunah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu
dan keadaan, seperti salat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi
gerhana).
- Salat sunah ada yang
dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid) di
antaranya:
- Salat Rawatib
- Salat Tahiyatul Wudhu
- Salat Istikharah
- Salat Mutlaq
- Salat Duha
- Salat Tahiyatul Masjid
- Salat Tahajud
- Salat Hajat
- Salat Awwabin
- Salat Tasbih
- Salat Taubat
- Sedangkan yang dapat
dilakukan secara berjamaah antara lain:
Berikut ini adalah
contoh teknis sholat sunnah yang perlu diketahui:
1. Sholat Sunnah Tahiyatul
masjid
Sholat disunnahkan bagi seorang muslim setiap
kali telah memasuki sebuah masjid, teknisnya yaitu dikerjakan sebanyak 2 rokaat
dengan niatan sholat Tahiyatul masjid bahkan para Ulama sepakat bahwa dianggap tidak
beretika apabila ada seorang muslim memasuki sebuah masjid namun tidak
mengerjakannya, sebagian lagi mengajarkanagar kita membacaTasbih 3 kali apabila
berhalangan untuk mengerjakannya.
2. Sholat Idain ( Idul Fitri
& Idul Adha)
Sholat idain hukumnya adalah Sunnah
Muakkadah. dilaksanakan saat hari raya Idul Fitri & hari raya Idul
Adha.
Adapun tatacara melaksanakannya yaitu :
a.
Dilakukan sebanyak 2 rokaat dengan 7 kali Takbir pada rokaat pertama (selain takbiratul Ihram) & 5 kali takbir
(selain takbir I`tidal). Sunnah membaca tasbih antara 2 takbir yang dibaca
b.
Setelah selesai melaksanakannya kemudian dilanjutkan dengan khtbah yang
dilaksanakan oleh Khotib.
c.
Waktu pelaksanannya yaitu pada hari lebaran tepatnya dimulai ketika waktu
Dhuha dan maksimal berakhir hingga sebelum waktu dzuhur (kira-kira 20 menit
sebelum dzuhur)
d.
Oleh dilaksanakan di lapangan jika masjid tidak menampung jamaah
e.
Disunnahkan semua orang termasuk wanita untuk mendengarkan khutbahnya
3. Sholat Gerhana matahari (Kusyuf)
& Sholat gerhana bulan (Khusyuf)
Sholat tersebut dilakukan 2 rokaat seperti sholat sunnah lain hanya ada
sedikit perbedaan
Tata cara Gerhana matahari (Kusyuf) sebagai berikut :
a.
Sholat gerhana matahari dikerjakan selama masih berlangsungnya gerhana
matahari
b.
Bacaannya dibaca sir (pelan)
c.
Dilakukan 2 rokaat dan sunnah membaca surat yang agak panjang
d.
Setiapkali selesai ruku` dan bangkit dari ruku kembali membaca surat al-
Fatihah dan membaca surat lagi (1 rokaat 2 kali ruku & membaca fatihah)
e.
Setelah itu berlangjut seperti biasa lalu dilanjutkan rokaat kedua
f.
Pada rokaat kedua sama persi seperti rokaat pertama yaitu 2 kali ruku` dan
2 kali membaca surat al-Fatihah
g.
Selanjutnya dilanjutkan hingga salam
h.
Setelah selesai salam disunnahkan berkhutbah oleh khotib
4. Sholat Istisqo` (meminta
hujan)
Proses Sebelum Shalat
·
Imam mengajak masyarakat untuk bertobat,
memperbanyak istighfar, bersedekah, menghentikan maksiat dan kezaliman, serta
berdamai dengan Muslim lain yang dimusuhi.
•
Dianjurkan juga agar imam beserta masyarakat
berpuasa selama tiga hari sebelum melakukan shalat.
•
Di hari keempat setelah berpuasa, imam beserta masyarakat
bersama ke luar menuju lapangan untuk shalat dengan menggunakan pakaian reguler
yang dipakai bekerja setiap harinya, bukan pakaian bagus.
•
Orang tua, anak kecil, serta orang-orang yang
lemah secara fisik dibawa serta untuk ikut shalat.
• Bagi yang mempunyai
ternak, dianjurkan membawa serta ternaknya ke lokasi shalat dan ditempatkan di
tempat yang sekiranya tidak mengganggu jamaah.
Proses Shalat
·
Shalat dua rakaat dengan niat istisqa
·
Tata cara shalat istisqa’ mirip
seperti shalat id.
·
Pada rakaat pertama, takbir tujuh kali sebelum
membaca surat al-Fatihah. Pada rakaat kedua, takbir lima kali sebelum membaca
surat al-Fatihah.
·
Khutbah dua kali (tapi boleh juga sekali) setelah
shalat. Khutbah ini boleh dilakukan sebelum shalat tetapi tidak utama, sebaiknya
dilakukan setelah shalat seperti halnya shalat id.
·
Rukun khutbah sama seperti rukun khutbah pada
umumnya.
·
Mengawali khutbah pertama, khatib membaca
istighfar sembilan kali. Mengawali khutbah kedua, khatib membaca istighfar
tujuh kali. Bacaan istighfarnya adalah: أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لاَ إِلهَ
إِلاَّ هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
·
Khatib memperbanyak bacaan doa dan istighfar dalam
khutbah. Bacaan imbauan beristighfar yang sebaiknya diulang adalah
·
: اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا .
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
·
Ketika khatib berdoa, makmum mengangkat tangan
sambil mengucap amin.
·
Pada perkiraan dua pertiga khutbah kedua, khatib
disunnahkan menghadap kiblat lalu membalik posisi selendang surbannya dari bahu
kanan ke bahu kiri dengan posisi terbalik, bagian bawah diletakkan di atas dan
bagian dalam diletakkan di luar. Setelah itu kembali meneruskan khutbah.
5. Sholat Awwabin
5. Sholat Awwabin
Salat Awwabin adalah satu jenis salat sunah. Awwabin sendiri berasal dari bahasa Arab yang
berarti (orang yang sering bertaubat). Ada perbedaan pendapat mengenai salat ini dikalangan
para ulama. Ada
yang mengatakan bahwa salat awwabin dilakukan antara waktu magrib dan isya, sementara yang lain
mengatakan salat awwabin adalah nama lain dari salat duha.
No comments:
Post a Comment