Ahad, 10/5/2020
YUK_BELAJARNAHWU_
A. MUKADIMAH
Al-Qur`an adalah kalamulla yang tertulis dengan bahasa
Arab, dari seluruh ayat yan tertulis hanya terdiri dari 3 kalimat (kata ; indo) yakni Isim, Fiil & Huruf
(Jawa).
Nah susunan dari 2 kalimat inilah yang menjadikan
Al-Qur`an menjadi sebuah kesatuan sehingga mempunyai makna Tam (sempurna)
hingga pembaca mendapatkan pesan & arti yang kiranya cukup menjelaskan.
Pada sesi ini kita akan mengenal istilah kalam dalam bahasa Aran tentunya dalam istilah ilmu
Nahwu;
B. PEMBAHASAN
KALAM
Yuk mengenal Kalam !
Apa itu kalam ?
قال : الكَلاَمُ هُوَ اللَّفْظُ
الْمُرَكَّبُ الْمُفِيدُ بِالْوَضْعِ .
Kalam adalah lafal yang murokkab
lalu berfaidah dan disengaja.
وأقول : لِلَفْظِ " الكلام "
معنيَان : أحدهما لغوي ، والثاني نحويّ
Menurut saya (musonnif) terkait Kalam
sendiri mempunyai 2 makna, salah satunya adalah Lughowi (bahasa) dan
keduanya secara Nahwu (gramatika)
أما الكلام اللغوي فهو عبارة عَمَّا
تَحْصُلُ بسببه فَائِدَةٌ ، سواءٌ أَكان لفظاً ، أم لم يكن كالخط والكتابة
والإشارة [1]
Adapun kalam secara lughowi adalah suatu
ibarat yang darinya menghasilkan suatu faidah, baik berupa lafal ataupun bukan
seperti sebuah garis, tulisan dan isyarat
وأما الكلامُ النحويُّ ، فلابُدَّ من
أن يجتمع فيه أربعة أمور : الأول أن يكون لفظاً ، والثاني أن يكون مركَّباً ،
والثالث أن يكون مفيداً ، والرابع أن يكون موضوعاً بالوضع العربي .
Adapun (yang bisa disebut) Kalam Nahwu maka
wajib terdiri dari 4 hal;
1. berupa lafal
2. murokkab (disusun dari 2 kata atau lebih)
3. mufid (berfaidah memahamkan)
4. maudlu (disengaja) secara arabic
ومعني كونه لفظاً : أن يكون صَوْتاً
مشتملاً علي بعض الحروف الهجائية التي تبتدئ بالألف وتنتهي بالياء ومثاله "
أحمد " و " يكتب " و " سعيد " ؛ فإن كل واحدةٍ من هذه
الكلمات الثلاث عند النطق بها تكون صَوْتاَ مشتملاً عَلَي أربعة أحْرُفٍ هجائية :
فالإشارة مثلاً لا تسمَّي كلاماً عند النحويين ؛ لعدم كونها صوتاً مشتملاً علي بعض
الحروف ، وإن كانت تسمي عند اللغويين كلاماً ؛ لحصول الفائدة بها .[1]
1. Lafal
Adapun makna lafal yaitu sebuah suara yang mengandung
sebagian dari huruf Hijaiyah yakni yang dimulai dari “Alif” hingga “ya”,
contohnya seperti “احمد, يكتب, سعيد” setiap kata tersebut tersusun pada
saat diucapkan terdiri dari huruf Hijaiyah masing-masing 4 huruf.
Suatu isyarat tidak bisa disebut Kalam menurut para ahli Nahwu,
karena tidak mengandung huruf Hijaiyah meskipun para ahli bahasa menyebutnya
demikian terkait adanya unsur faidah (memahamkan)
المركبُّ
هوَ المركبَّ منْ كَلِمتَيْنِ فأَكْثَرَ تركيبًا إِسْناديًّا أفادَ أمْ لاَ
2. Murokkab
Maksud murokkab adalah terdiri atas 2 kata atau lebih secara tarkib Isnad
apakah mengandung manfaat atau tidak (yang penting berpasangan)
قاَلَ مُحَمَّدٌ
3. Mufid
بأن أفهمَ معنًى يحسنُ السّكوتُ عليه بحيثُ لا يبقىَ للمخاطِبِ
إنتظاَرٌ يُعتدُّ بهِ
Ucapan yang memberikan pengertian sehingga pendengar merasa puas dan yang
diajak berbicara tidak menunggu kelanjutannya yang berarti
4. Bilwad`i
أي القصدُ وهو أنْ يقصِدَ المتكلِّمُ بماتلفَّظَ به إفادةَ
السّامِعِ
Yakni yang berbicara sengaja mengucapkan dalam keadaan sadar (tidak
mengigau)
No comments:
Post a Comment